Suasana di Rumah Baru Balekambang
Awal November 2024, lagi-lagi aku harus membereskan kardus-kardus dan menyusun hidup dari awal. Ini sudah ketiga kalinya aku dan keluargaku pindah rumah sejak menikah. Rasanya lelah secara fisik, tapi juga emosional. Namun kami yakin, di balik setiap pindahan, pasti ada maksud baik dari Allah.
Sebelumnya, kami tinggal di daerah Cigebrong, Jonggol, Kabupaten Bogor. Tempatnya masih baru, nyaman, dan lokasi strategis dekat dengan grosir dan supermarket. Sebelumnya lagi, tahun pertama pernikahan kami lalui di Warung Jengkol. Semua tempat itu punya cerita, kenangan, dan perjuangan masing-masing. Dan kini, kami pindah ke kontrakan baru yang lebih dekat dengan tempat kerja suamiku di Andalus Putri.
Tak lama setelah pindahan, suamiku memberi kabar tentang lowongan kerja di sebuah bimbel bernama Ahe, tepat di depan Andalus Putri. Tanpa berpikir panjang, ia langsung menawarkannya padaku. Setelah kami berdiskusi dan sama-sama ridha, aku menerima tawaran tersebut. Alhamdulillah, aku diberi amanah menjadi pengajar di Bimbel Ahe Balekambang.
Allah benar-benar Maha Baik. Setelah pindah, kami tidak hanya mendapatkan tempat tinggal yang lebih dekat dengan aktivitas, tapi juga lingkungan yang penuh kebaikan. Rumah yang kami tempati sebelumnya dihuni oleh Ummu Asyrof dan keluarganya. Karena beliau dipindahkan ke rumah dinas Andalus Putri, rumah ini akhirnya bisa kami tinggali. Aku dan suamiku sangat bersyukur atas kebaikan serta kemurahan hati beliau dan keluarganya. Semoga Allah membalas dengan kebahagiaan dan keberkahan untuk keluarga Ummu Asyrof, dunia dan akhirat.
Kini, sudah hampir tujuh bulan aku menjalani rutinitas baru sebagai pengajar di Bimbel Ahe. Tapi kali ini berbeda dari sebelumnya. Aku mengajar sambil membawa si kecil, Afnan Farha, kami memanggilnya “Neng”. Namanya indah, hadiah dari suamiku dan temannya. Mengajar sambil mengasuh tentu tidak mudah. Kadang lelah, kadang kasihan melihat si kecil ikut sibuk. Tapi alhamdulillah, jam kerjaku cukup bersahabat, mulai pukul 10 pagi sampai 3 sore.
Yang membuatku betah adalah suasana bimbel yang hangat dan pemiliknya, Bu Icha, yang luar biasa ramah, perhatian, dan menyenangkan. Beliau membuatku merasa dihargai dan diterima. Aku tak pernah lupa untuk mendoakan beliau agar selalu diberi kesehatan, keturunan yang sholih, kebahagiaan dunia akhirat, serta dimudahkan dalam segala urusannya.
Setiap hari aku juga berdoa agar anak-anak yang aku ajar mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan berkah. Semoga mereka tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, santun, dan mencintai ilmu. Dan semoga apa yang aku lakukan hari ini menjadi amal jariyah yang terus mengalir pahalanya, meski aku telah tiada kelak.
Aamiin yaa Rabbal ‘alamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar