Rabu, 11 Juni 2025

Apa aja 9 hal yang aku syukuri hari ini?

 


1. Bersyukur masih diberikan kesehatan jasmani, rohani dan mental alhamdulillah ya Allah. Dan makan rendang dari ibu MaasyaAllah sangat bersyukur 

2. Dapet ucapan “makasih ya, Umma” dari anak atau suami :  Walau 3 kata, tapi efeknya kayak vitamin jiwa. Auto recharge.

3. Bisa ngajakin anak mandi tanpa drama, makan rendang buatan mamak yang tiada tandingannya 

4. Bisa tidur siang, walaupun hanya beberapa menit saja alhamdulillah bersyukur banget 

5. Masih punya energi buat ngurus rumah, walau ngantuk dan capek, tapi tetap bisa nyapu, masak, beresin cucian (meski nggak semuanya kelar).

6. Dapet support dari pasangan, teman, atau keluarga, sekadar tanya kabar atau bantuin jagain anak sebentar.

7. Nggak marah berlebihan hari ini, bisa lebih sabar atau menahan emosi itu kemenangan besar buat emak.

8. Alhamdulillah bisa sholat tepat waktu

9. Masih waras. Masih sayang keluarga. Masih hidup : Capek, iya. Tapi tetap bersyukur. Karena di balik ribetnya dunia emak-emak, ada cinta luar biasa (dan segunung cucian) haha.


#Day9JournalingChallange 


Selasa, 10 Juni 2025

Hal kecil apa yang aku pengen biasakan di bulan ini?





🎯 Fokus Bulan Juni: "Lebih Sehat dan Disiplin, Tanpa stres"


πŸ’ͺ Kesehatan Fisik

1. Olahraga rutin 3-4x seminggu (bisa jalan kaki, yoga, dll.)

2. Minum air putih minimal 2 liter per hari

3. Tidur sebelum jam 11 malam

4. Kurangi konsumsi gula atau gorengan

🧠 Kesehatan Mental & Emosional 

1. Menulis jurnal harian (untuk refleksi dan melepas stres)

2. Puasa sunnah senin dan kamis 

3. Latihan bersyukur: tulis 3 hal yang kamu syukuri tiap malam

🎯 Produktivitas & Pengembangan Diri 

1. Baca buku sendiri dan membacakan buku anak 15-30 menit setiap hari

2. Bangun lebih pagi 30 menit untuk "me time"

3. Belajar skill baru (desain, bahasa, coding, dll.) minimal 3x seminggu

4. Bikin to-do list tiap pagi & evaluasi di malam

πŸ’¬ Hubungan & Spiritualitas 

1. Sapa keluarga/teman minimal 1x sehari

2. Berdoa atau refleksi spiritual setiap pagi/malam

3. Sedekah atau kebaikan kecil setiap minggu

4. Kurangi jajan diluar dan belanja yang sekiranya tidak dibutuhkan 

5. Memberikan uang bulanan untuk orang tua dan mertua 


#Day8JournalingChallange

Sabtu, 07 Juni 2025

Versi diriku yang pengen aku bangun di bulan Juni ini kayak gimana? Coba jelasin...








Penuh Kesabaran & Penerimaam,  ingin menjadi ibu yang sabar dan bisa menerima segala takdir dari Allah dengan lapang dada, termasuk ujian dan bentuk rezeki yang datang dalam rupa yang mungkin tidak selalu menyenangkan. Aku ingin menumbuhkan kembali rasa syukur yang sempat pudar.


Lebih Terkoneksi dengan Allah, Aku merasa bahwa bulan Mei membuatku sedikit jauh, dan kini aku menyadari bahwa Allah sedang merindukanku kembali. Aku ingin memperkuat hubungan spiritualku, lebih banyak kembali, lebih banyak berserah.


Bangga dengan diri sendiri, Tidak Membandingkan. Aku ingin menghargai diriku apa adanya, berhenti membandingkan hidupku dengan orang lain, dan benar-benar mengimani bahwa setiap orang punya takaran rezeki masing-masing dari Allah. Aku belajar untuk melihat pencapaianku dengan bangga, bukan malu.


🚫 Berani Berkata “Tidak”. Aku ingin menjadi pribadi yang tidak selalu merasa “tidak enakan”, dan mulai bisa menegaskan batas. Aku tahu bahwa menjaga diri sendiri juga penting, dan berkata "tidak" bukan berarti egois, tapi bentuk kasih sayang terhadap diri.


πŸ’­ Ambivert yang Seimbang. Sebagai seseorang yang ambivert, kamu suka menyenangkan orang lain. Tapi sekarang aku sedang belajar agar tidak mengorbankan diriku sendiri. Aku ingin mengurangi overthinking dengan lebih sadar akan kebutuhan dan perasaanku sendiri.


πŸ•Š Dewasa dalam Rumah Tangga. Aku ingin menjadi pribadi yang lebih dewasa dalam menjalani peran sebagai istri dan ibu, lebih tenang, lebih lembut, dan memilih untuk memaafkan daripada menyimpan sesak.


🌸 Versi diriku di bulan Juni ini adalah... 

Seorang perempuan kuat yang tidak ingin terlihat sempurna, tapi ingin hidup penuh makna. Yang tahu kapan harus bertahan, kapan harus mengalah, dan kapan harus merawat dirinya sendiri. Seorang istri dan ibu yang belajar tumbuh bersama waktu, dengan sabar, syukur, dan cinta.


ALHAMDULILLAH UCAP SYUKUR KU KEPADA ALLAH πŸ’ž

#Day7JournalingChallange

Jumat, 06 Juni 2025

Hari ini Juni resmi dimulai! Apa harapan ku?

 




Harapanku di bulan Juni ini, aku bisa lebih berusaha menjadi seorang ibu yang diberi kesabaran dalam menerima takdir yang telah Allah tetapkan. Aku ingin kembali menumbuhkan rasa syukur, yang mungkin sempat lalai selama bulan Mei. Mungkin ini cara Allah memanggilku untuk kembali, agar aku mampu menerima setiap untaian ujian dan rezeki yang datang.


Aku bangga pada diriku. Alhamdulillah, aku dipertemukan dengan partner hidup yang satu frekuensi  yang Allah hadirkan agar aku tumbuh, agar aku berhenti menjadi pribadi yang selalu merasa tidak enakan, dan berhenti membandingkan hidupku dengan orang lain. Karena aku sadar, setiap orang punya takaran rezekinya masing-masing dari Allah.


Aku juga sedang belajar untuk lebih berani berkata "tidak", daripada terus dihantui rasa bersalah yang tidak perlu.


Allah yang menjadikanku sekuat ini. Aku seorang ambivert, yang senang menyenangkan orang lain, tapi kadang melupakan diri sendiri. Kadang, itu menjadi beban. Kadang, itu membuatku overthinking.


Tapi aku ingin lebih dewasa dalam mengayomi bahtera rumah tangga. Aku ingin lebih memilih untuk memaafkan, dari pada membiarkan sesak tinggal di dada.


Aamiin yaa Rabbal’alamin 🀍

Kalimatmu penuh harap dan semangat yang indah. Jika kamu ingin, berikut ini versi yang bisa jadi penutup dari tulisanmu sebelumnya—lebih puitis dan menyatu dengan nuansa reflektifnya:


Terus berbenah setiap harinya,

Belajar dari hari kemarin tanpa terus menyalahkan diri. 

Menjadi manusia yang beruntung, bukan karena segalanya mudah,

Tapi karena hatinya terus dilatih untuk sabar, ikhlas, dan bersyukur.


Aamiin yaa Rabbal’alamin. πŸ’ž


#Day6JounalingChallange


Kamis, 05 Juni 2025

Ya Allah ini doa doa ku di hari Arafah




https://www.pexels.com/id-id/pencarian/mekah/




Doa di Hari Arafah

Ya Allah, di hari Arafah yang mulia ini…

Kami memohon kepada-Mu untuk diwafatkan dalam keadaan husnul khatimah, dimasukkan ke dalam surga Firdaus yang tertinggi, dan dimudahkan segala urusan kami, baik di dunia maupun di akhirat.

Ya Allah, karuniakanlah kepada kami keturunan yang shalih dan shalihah, yang senantiasa diridhai oleh-Mu, menjadi penyejuk hati, hafiz dan hafizah Al-Qur’an, mutqin dalam hafalan, rendah hati, tidak sombong, serta mengamalkan ilmu yang dimiliki.

Limpahkanlah kepada kami rezeki, baik yang bersifat materi maupun non-materi. Jadikan kami hamba yang sabar, taat, dan ikhlas. Lancarkanlah setiap langkah kami, dan berkahilah setiap kegiatan kami dengan ridha-Mu.

Izinkan kami bisa berbagi rezeki setiap bulan kepada kedua orang tua dan mertua. Jauhkan kami dari siksa kubur, fitnah manusia, khususnya dari orang-orang yang tidak menyukai kami dan rumah tangga kami.

Ya Allah, jadikanlah kami orang tua yang sabar dan ikhlas, senantiasa bersyukur atas setiap nikmat-Mu. Hindarkan kami dari sifat iri hati dan dengki. Berikan kepada kami menantu yang shalih/shalihah, rendah hati, dermawan, dan sukses dunia akhirat.

Berikan pula kepada kami kesuksesan untuk menjadi donatur sedekah bulanan, dapat berkurban setiap tahun, dan memiliki usaha travel umroh dan haji, agar kami dapat berangkat bersama keluarga dan memberangkatkan orang lain ke Tanah Suci.

Ya Allah, jadikanlah kami hamba yang taat dan patuh kepada-Mu, bertakwa, tawakal, dan jauhkanlah kami dari rasa malas.


🀍 Ampunilah segala dosa kami, ya Allah…
Baik yang sengaja maupun tidak disengaja, yang tampak maupun tersembunyi… πŸ˜”πŸ™
Engkaulah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Allahumma shalli ‘ala nabiyyina Muhammad. ο·Ί

✨ Aamiin yaa Rabbal 'Alamin ✨
Semoga Allah kabulkan semua doa dan harapan ini.



#Day5JuornalingChallange

Kalau bisa ngulang momen dibulan mei, aku ngulang yang mana? WHY?

 



Kalau bisa muter waktu sebulan ke belakang, rasanya… aduh, nggak pengen lagi deh ngerasain sedih kayak waktu itu. Sekali aja cukup. Tapi kadang jadi ngerasa egois juga—masa iya cuma mau seneng-seneng terus? Padahal hidup kan emang penuh rasa: ada pahit, ada manis. Dan di balik kesedihan itu, ternyata Allah kasih banyak kebahagiaan juga. Salah satunya: Afnan, anak umma yang luar biasa.

MasyaAllah Tabarakallah, Afnan sekarang lagi di fase penuh rasa ingin tahu. Nanya ini itu, bikin umma mikir keras tapi juga terharu.

Contohnya nih:

  1. “Umma, Allah punya mata nggak sih?”

  2. “Kalau umma sama Abuy meninggal, Neng sendirian dong? Nggak ada temen?”

  3. “Kok kulit orang Sudan beda ya, lebih gelap? Kita beda ya sama mereka?”

  4. Bisa ngayal & bikin cerita dari buku yang gambarnya dia suka. Imajinasi level bocah surga!

Dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan polos tapi dalam yang bikin umma senyum sendiri—kadang juga sambil mewek, hehe.

Umma bersyukur banget masih Allah izinkan buat nemenin Afnan tumbuh dan berkembang. Doanya semoga Allah terus kasih umma sabar, ikhlas, sehat, rezeki yang berkah, dan hati yang lapang buat terus dampingi Afnan jadi anak solehah, cerdas, dan penuh kasih.

Dan buat Abuy tercinta—makasih ya, udah selalu sabar, support, dan jadi partner terbaik dalam membesarkan Afnan. Semoga Allah jaga cinta kita, lancarkan rezeki kita, dan jadikan keluarga kecil ini sakinah, mawaddah, wa rahmah. Aamiin yaa Rabb. πŸ’ž


#Day4JournalingChallange

Selasa, 03 Juni 2025

Gimana perasaanku hari ini, aman sentosa?



Hari ini perasaanku campur aduk...

Ada bahagia, tapi juga terselip sedih.

Aku sudah berusaha bersikap baik, tersenyum, dan ramah… tapi tetap saja diabaikan.

Rasanya? Sakit.

Apalagi badan juga sedang kurang fit, kepala pusing karena sedang puasa tapi kurang minum.


Tapi qadarullah, aku belajar untuk tetap tenang, cuek dalam batas sewajarnya, dan ikhlas. Mungkin orang yang mengabaikanku sedang banyak hal yang dipikirkan.

Dari pada larut dalam rasa sedih, aku memilih untuk menguatkan hati.

Karena aku percaya, Allah selalu tahu isi hati hamba-Nya.


Alhamdulillah...

Allah tidak membiarkanku sendirian.

Ada anakku yang selalu hadir dengan senyum dan tingkah lucunya. Dia adalah pelipur lara, penyejuk hati yang Allah titipkan padaku. Masyaa Allah… betapa beruntungnya aku. πŸ₯ΊπŸ’ž

Sedihku perlahan sembuh karena kehadirannya.


Dan aku kembali mengingat janji Allah:

“Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.” (QS. At-Taubah: 40)

Kalimat itu menguatkanku.


Semangat terus, wahai diriku...

Bertahanlah.

Karena bukan kekuatanku yang membuatku tegar, tapi Allah-lah yang memampukanku.

Terus bersyukur, terus introspeksi diri, terus berbuat baik...

Meskipun kadang tidak dihargai, atau bahkan dicuekin.

Karena kebaikan itu urusan antara aku dan Allah, bukan tentang respon orang lain.


Alhamdulillah ya Allah, Engkau masih menjagaku dalam iman dan sabar. 🌿


#Day3JournalingChallenge

Senin, 02 Juni 2025

Hal apa yang paling berkesan di bulan kemarin?



Bulan Mei kemarin rasanya seperti sesak di dada…

Antara ingin pasrah, tapi hampir juga menyerah.

It was one of those moments when everything felt heavy.


Tapi Alhamdulillah, perasaan itu hanya singgah sebentar. Allah kasih penghibur luar biasa lewat anakku tersayang. Di usianya yang baru 3 tahun, dia sudah bisa menghafal surat An-Naas dan Al-Falaq. πŸ₯Ή

Masyaa Allah, tabarakallah...

Umma’s heart melted instantly.


Umma berdoa, semoga kamu jadi anak sholehah,  hafizh Qur’an yang mutqin, dan bisa mengamalkan ilmunya dengan penuh kasih sayang. Bermanfaat untuk umat, jadi penyejuk hati dan cahaya di dunia hingga akhirat. Aamiin. 🀍


Cerita di bulan Mei bukan cuma tentang sedih. Ada juga sisi lucunya. Ipar tiba-tiba kasih kabar mau wisuda, dadakan banget! Jadi kami datang tanpa bawa bingkisan apa-apa. Tapi ya udahlah… yang penting silaturahmi tetap jalan.

Sometimes, plans don’t go our way, and that’s okay. Karena apa?

Allah yang Maha Mengatur. Kita hanya bisa merencanakan, tapi keputusan akhir tetap milik Allah.


Terima kasih ya Allah...

Atas setiap ujian dan pelajaran hidup yang Engkau titipkan. Aku sadar, semua ini agar aku lebih banyak bersyukur, lebih peka sama hal kecil, dan tidak mudah lalai hanya karena dunia.


Dear diri,

Keep going, keep growing. Jangan menyerah. Jangan berhenti.

Karena setiap hari adalah kesempatan baru untuk jadi versi terbaik dari diri sendiri.


Bismillah, let’s continue this journey dengan iman, sabar, dan syukur. 🌿✨


#Day2JournalingChallange

Gimana perasaanku setelah melewati bulan Mei?




Refleksi Setelah Melewati Bulan Mei


Melewati bulan Mei rasanya seperti mendaki Gunung Everest, terjal, dingin, dan penuh perjuangan yang menguras tenaga dan emosi. But Alhamdulillah, aku bisa sampai di “puncaknya” dengan penuh syukur, senyuman, dan harapan baru untuk bulan berikutnya.


Aku sempat merasakan kesedihan yang datang bertubi-tubi, tapi aku percaya bahwa setiap sujudku adalah tempat curhat paling jujur. Di hadapan Allah, aku bisa menangis sepuasnya, mengadu tanpa perlu takut dihakimi. Karena memang, aku bukan tipe orang yang mudah percaya atau mudah cerita ke sembarang orang. Satu-satunya tempat curhat selain Allah adalah ibuku, teman sejati sepanjang hayat. ❤️


Dan hari ini, aku ingin bilang "Thank you, ya Allah"... karena Engkau masih mampukan aku menjalani peranku sebagai seorang istri, ibu, dan wanita yang juga bekerja. Mengurus rumah, anak, urusan domestik all with just me and my husband. It’s not easy, tapi ternyata... I made it this far. πŸ₯Ή


Aku bangga dengan diriku. Aku tahu ini semua bukan karena kekuatanku sendiri, tapi karena pertolongan Allah yang tak pernah putus. Aku selalu ingat firman-Nya: “Laa yukallifullahu nafsan illa wus'aha” Allah tidak membebani hamba-Nya melebihi kemampuan mereka. Dan aku percaya itu sepenuh hati.


Hari ini aku belajar banyak. Tentang sabar. Tentang syukur. Tentang menjadi kuat dalam diam. Tentang tidak menyerah ketika rasanya ingin berhenti.


Terima kasih untuk diriku sendiri—karena sudah bertahan sejauh ini. Dengan izin Allah, aku masih sehat wal'afiat, masih bisa senyum, dan masih bisa menjadi versi terbaik untuk suamiku dan anakku yang setiap hari menjadi madrasah dan sumber semangat terbesar dalam hidupku.


Bismillah, Juni... I'm ready. πŸŒ™πŸŒΏ


#Day1JournalingChallange