Bulan Mei kemarin rasanya seperti sesak di dada…
Antara ingin pasrah, tapi hampir juga menyerah.
It was one of those moments when everything felt heavy.
Tapi Alhamdulillah, perasaan itu hanya singgah sebentar. Allah kasih penghibur luar biasa lewat anakku tersayang. Di usianya yang baru 3 tahun, dia sudah bisa menghafal surat An-Naas dan Al-Falaq. 🥹
Masyaa Allah, tabarakallah...
Umma’s heart melted instantly.
Umma berdoa, semoga kamu jadi anak sholehah, hafizh Qur’an yang mutqin, dan bisa mengamalkan ilmunya dengan penuh kasih sayang. Bermanfaat untuk umat, jadi penyejuk hati dan cahaya di dunia hingga akhirat. Aamiin. 🤍
Cerita di bulan Mei bukan cuma tentang sedih. Ada juga sisi lucunya. Ipar tiba-tiba kasih kabar mau wisuda, dadakan banget! Jadi kami datang tanpa bawa bingkisan apa-apa. Tapi ya udahlah… yang penting silaturahmi tetap jalan.
Sometimes, plans don’t go our way, and that’s okay. Karena apa?
Allah yang Maha Mengatur. Kita hanya bisa merencanakan, tapi keputusan akhir tetap milik Allah.
Terima kasih ya Allah...
Atas setiap ujian dan pelajaran hidup yang Engkau titipkan. Aku sadar, semua ini agar aku lebih banyak bersyukur, lebih peka sama hal kecil, dan tidak mudah lalai hanya karena dunia.
Dear diri,
Keep going, keep growing. Jangan menyerah. Jangan berhenti.
Karena setiap hari adalah kesempatan baru untuk jadi versi terbaik dari diri sendiri.
Bismillah, let’s continue this journey dengan iman, sabar, dan syukur. 🌿✨
#Day2JournalingChallange
Tidak ada komentar:
Posting Komentar