Kalau jujur ditanya,
"Satu hal yang bikin aku paling insecure soal skill atau kemampuan itu apa?"
Jawabannya adalah:
aku suka merasa nggak cukup pintar atau nggak cukup ‘jago’ dibanding orang lain.
Apalagi di zaman sekarang, ketika buka media sosial isinya orang-orang kreatif, produktif, bisa bikin konten keren, ngajarin anak, rumah rapi, jualan jalan, nulis juga jalan.
Aku suka mikir,
"Aku bisa apa sih? Skill-ku apa yang benar-benar bisa dibanggakan?"
Padahal aku tahu, aku bisa ngajarin anak-anak les dengan sabar, bisa nemenin anak 3 tahun tumbuh dengan cinta, bisa urus rumah tanpa bantuan IRT, bisa nulis walau pelan-pelan. Tapi tetap aja… ada rasa kecil itu di hati.
Setiap orang punya proses dan jalannya masing-masing.
Tapi ya, namanya juga manusia…
Kadang tetap aja muncul rasa nggak cukup, rasa "kecil", apalagi kalau dibandingin sama orang-orang yang kelihatannya udah jauh lebih maju.
Tapi dari rasa insecure itu juga, aku jadi pelan-pelan belajar:
✅ Nggak semua skill harus terlihat hebat di luar
✅ Yang penting aku terus belajar dan nggak berhenti
✅ Pelan-pelan juga termasuk progress
✅ Dan yang utama: Allah lihat niat dan usaha, bukan hasil instan.
Aku masih sering ngerasa minder. Tapi sekarang, aku mencoba berdamai.
Nggak apa-apa belum jago.
Yang penting nggak berhenti belajar.
Karena skill itu nggak muncul dari langit, tapi dari proses yang pelan tapi konsisten.
Kalau kamu juga pernah merasa gitu, peluk dari jauh ya.
Kita mungkin merasa biasa-biasa aja, tapi mungkin di mata anak, suami, atau orang yang kita bantu
kita luar biasa.
Semangat bertumbuh duhai para ibu diluar sana peluk jauuh 💗
#JournalingDay18

Tidak ada komentar:
Posting Komentar