Sebagai emak-emak anak satu, kadang aku ngerasa udah paling sibuk sedunia. Dari bangun pagi sampai malam, selalu aja ada yang harus diberesin. Kadang makan aja sambil ajakin main anak, mandi juga sambil dengerin suara panggilan kecil yang tak pernah absen: “Ummaaaa...”
Tapi di tengah semua kesibukan itu, ada satu sosok yang sering bikin aku mikir ulang tentang arti produktif: suamiku sendiri.
Bukan karena dia punya planner rapi warna-warni, bukan juga karena dia sibuk update story “hari ini ngapain aja”. Tapi justru karena dia jalanin perannya dengan tenang, konsisten, dan penuh tanggung jawab, meski kadang nggak kelihatan di permukaan.
Bapak Produktif, Versi Rumah Tangga
Bayangin ya... pagi-pagi udah berangkat kerja, pulang kadang malam, tapi masih sempet main sama anak, bantuin beberes rumah, atau sekadar ngingetin aku makan. Kalau aku lagi bilang, “Aku capek...” dia nggak pernah bilang “aku juga”. Padahal jelas-jelas dia lebih capek. Tapi dia selalu jawab:
“Semoga capeknya ikhlas ya... nanti kalau sabar, insyaAllah surga dari pintu mana aja.”
Deg. Langsung diem, mewek dalam hati. Seolah ditembak pakai nasihat berlapis cinta 😭
Yang lebih bikin aku kagum, di tengah sibuknya, dia masih sempatin belajar. Ikut kelas khat Arab, belajar bahasa Inggris, upgrade diri pelan-pelan tapi konsisten.
Dan ada satu kalimat yang hampir selalu dia ucapkan sebelum pergi:
“Jaga Allah dan Rasulullah ya.”
Sederhana banget, tapi dalem. Maksudnya: jaga perintah Allah, jalanin yang benar, dan jangan lupa hidupkan sunnah. Duh, kalimat pamit yang bukan cuma menyentuh hati tapi juga mengingatkan arah hidup.
Pelajaran dari Suami
Dari dia, aku belajar banyak:
Jadi produktif itu nggak harus rame, yang penting ada hasil dan berkahnya.
Capek boleh, tapi sabar dan niatkan karena Allah. Karena capek dunia nggak sebanding sama capek akhirat.
Upgrade diri penting, walau pelan. Belajar nggak harus nunggu waktu luang, tapi sempatkan di sela kesibukan.
Dan yang paling penting: jaga Allah dan Rasulullah dalam setiap langkah. Karena hidup bukan cuma soal nyelesaiin to-do list, tapi soal nyari ridho Allah.
Aku masih banyak belajar. Tapi Allah kasih aku partner hidup yang bukan cuma bantuin angkat galon, tapi juga angkat semangat dan imanku. Yang produktifnya nggak heboh, tapi bikin rumah terasa lebih tenang dan terarah.
Barakallahu fiik, suamiku. Semoga Allah terus jaga kamu, berkahi waktumu, dan kuatkan kita mendidik anak ini bareng-bareng sampai surga. Aamiin 🤍
#AbuynyaAfnansolihah
#rumahkusurgaku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar