Senin, 06 Oktober 2025

Emosi apa yang bikin aku ga nyaman untuk aku akui?


Kalau jujur sama diri sendiri, ada satu emosi yang bikin aku agak nggak nyaman buat aku akui rasa marah.


Sebagai seorang emak yang pengennya tampil kalem, syari, dan jadi teladan buat anak, aku sering merasa seolah-olah nggak boleh marah. Padahal kenyataannya, aku juga manusia biasa yang capek, lelah, dan kadang kewalahan. Saat anak lagi ngeyel, rumah berantakan, atau ada hal kecil yang bikin hati nggak sesuai ekspektasi, rasa marah itu muncul tanpa permisi.


Nggak enaknya, setiap kali aku marah, aku jadi merasa bersalah. Seolah-olah marah itu tanda aku gagal jadi istri sholehah dan umma yang sabar. Padahal, justru di situlah Allah sedang menguji: sejauh mana aku bisa mengendalikan emosi, bukan meniadakan marah itu sendiri.


Aku belajar, marah itu wajar. Yang penting bagaimana aku menyalurkan dan mengelolanya. Bukan berarti harus memendam, tapi juga bukan meledak-ledak. Marah dengan cara yang tetap menjaga lisan, menjaga hati, dan ingat bahwa anak serta pasangan juga amanah dari Allah.


Jadi, meskipun rasa marah bikin aku nggak nyaman untuk aku akui, aku juga nggak mau pura-pura nggak pernah marah. Aku ingin belajar jujur sama diri sendiri, lalu pelan-pelan memperbaiki. Karena di balik rasa marah itu ada peluang untuk melatih sabar, dan semoga setiap usaha kecil ini bisa jadi jalan menuju ridha Allah.







#JournalingDay5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar