Rabu, 20 Agustus 2025

“Belajar Sopan Santun Lewat Jelly Stroberi”



Minggu lalu Afnan ikut abuy ke kantor, karena lagi nggak ada kelas. Di sana ketemu temen mainnya, Khansa. Dua bocil ini akrab banget, kadang akur, kadang rebutan… ya begitulah dunia perbocilan, ada aja dramanya.


Baba Khansa (ayahnya Khansa) ngasih jelly rasa stroberi. Waah, kebayang kan gimana ekspresi bocil kalau dikasih makanan favorit? Habis tak bersisa, licin kayak piring lebaran. πŸ˜…


Nggak lama, adzan Dzuhur berkumandang. Semua bapak-bapak ke musholla, karena masjid kantor lagi renovasi. Sholatlah dengan khusyuk. Selesai sholat, abuy keluar musholla dan… taraaa… nemu Afnan dengan mulut merah-merah, jelas banget abis makan sesuatu.


Abuy pun tanya:

πŸ‘‰Abuy: "Neng makan apa?"

πŸ‘‰Neng:  "Jelly, Buy."

πŸ‘‰ Abuy: "Dari mana? Dikasih siapa?"

πŸ‘‰Neng: "Dari Khansa… di laci Babanya Khansa."


Di sini langsung lah abuy tarik napas panjang ala bapak-bapak yang harus tetap tenang. πŸ˜…

"Neng, nggak boleh ambil makanan tanpa izin, itu namanya nggak sopan. Abuy lihat Khansa nggak makan jelly, Neng yang habisin semua ya?"


Dengan polosnya Afnan jawab sambil berhitung, "Iya Buy… Neng makan satu, dua, tiga…" (astaghfirullah bocil satu ini masih sempet berhitung segala). πŸ˜‚


Akhirnya abuy ajak Afnan minta maaf ke Baba Khansa, sekalian kasih uang Rp5.000 buat ganti. Tapi MasyaAllah, Baba Khansa malah nolak, "Nggak apa-apa, Neng. Uangnya dipakai jajan aja di kantin sama Khansa."


Dan bisa ditebak, bocil-bocil ini langsung heboh teriak seneng, lari ke kantin, beli es krim dua biji, makan sambil ketawa-ketawa kayak nggak ada dosa sebelumnya. πŸ˜…


Sebagai umma, awalnya aku tuh campur aduk: sedih, kesal, malu, kok Afnan bisa seberani itu ambil tanpa izin? Rasanya pengen tarik anak ke pojokan terus ceramahin panjang kali lebar. Tapi setelah mikir, aku sadar, ini bukan sekadar masalah jelly. Ini kelas kehidupan.


✨ Hikmah buat kami berdua (aku & abuy):


1. Anak itu fitrahnya polos, jujur, dan butuh bimbingan.

2. Adab nggak bisa sekali ucap langsung bisa, tapi harus dibiasakan, dicontohkan, bahkan lewat "salah-salah kecil" kayak gini.

3. Peran ayah penting banget: tegas, tapi tetep kasih ruang anak belajar tanggung jawab.

4. Kami sebagai ortu pun dilatih sabar, jangan keburu merasa gagal.

5. Dan luar biasanya, Allah kasih teladan lewat orang lain. Baba Khansa yang lapang dada, memaafkan, bahkan ngajarin anak-anak berbagi bahagia.


Jadi pelajaran berharga banget buat kami: Mendidik adab itu memang proses panjang, penuh jatuh bangun. Jangan lelah menasihati, jangan bosan memberi contoh, dan jangan putus doa.


🀲 Ya Allah, jadikan Afnan anak shalihah, beradab, berakhalqul karimah, sopan santun, dan Engkau bimbing selalu dalam kebaikan. AAMIIN YAA RABBAL'ALAMIN...




Tidak ada komentar:

Posting Komentar